SEJAUH MANA INDONESIA AKAN SANGGUP MENGHADAPI MASA DEPAN YANG MODERN DAN BERBASIS TEKNOLOGI YANG MUDAH DIAKSES
(Kualitas pendidikan dalam membangun Sumber Daya Manusia yang baik untuk menghadapi masa depan yang modern dan berbasis teknologi yang mudah diakses)
Era globalisasi saat ini, memicu setiap Negara untuk mampu berkompetitif dalam hal modernisasi yang dalam setiap pelaksanaan kegiatannya berbasis teknologi yang mudah diakses. Modernisasi diartikan sebagai perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak dari keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju kepada suatu masyarakat yang modern.
Indonesia adalah negara yang sedang berkembang. Dalam hal ini perkembangan suatu negara ditandai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Kemampuan suatu negara di bidang ilmu pengetahuan berkaitan dengan kualitas Sumber Daya Manusia yang baik, yang merupakan pendidikan untuk masyarakatnya
Kualitas pendidikan di Indonesia masih menghadapi masalah dan bahkan ada indikasi keburaman. Minimal terbaca dari hasil survei World Competitiveness Year Book dari 55 negara yang disurvei kualitas pendidikan Indonesia berada pada urutan yang ke 53.Dampak dari kualitas pendidikan yang rendah ini mempengaruhi Human Development Index (HDI), dari 177 negara HDI Indonesia berada pada urutan ke-107. Kualitas pendidikan di Indonesia yang rendah, ternyata dipengaruhi oleh minat baca siswa yang rendah. Menurut International Association for Evaluation of Educational Achievement (IAEEA) minat baca anak-anak Indonesia selevel dengan Selandia Baru dan Afrika Selatan. Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya minat baca ini adalah terbatasnya jumlah perpustakaan sekolah. Dari 200 ribu sekolah dasar di Indonesia cuma 20 ribu yang memiliki perpustakaan standar, sebanyak 70 ribu SLTP cuma 36% yang memenuhi standar. Untuk SMU, cuma 54% yang memiliki perpustakaan standar.
Seiring berjalannya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, maka teknologipun akan berkembang cepat. Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) menjadi faktor yang sangat mempengaruhi kehidupan. IPTEK menjadi faktor penentu keberadaan dan kemajuan masyarakat. Berkat kemajuan IPTEK, kini kita begitu mudah berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat dunia. Selain itu kemudahan yang diberikan akibat teknologi menjadikan masyarakat Indoneisa semakin MALAS. Contohnya sekitar tahun 1998 anak-anak Indonesia masih bermain permainan tradisional seperti balap karung, egrang ataupun main tali. Namun, coba kita lihat sekarang ini, anak-anak lebih suka bermain didepan PC yang terhubung internet dan memainkan game online. Sungguh suatu hal yang kecil namun sangat terlihat dampaknya. Menjadikan anak-anak Indonesia menjadi malas untuk bersosialisasi dengan orang lain, malas untuk bergerak, dan malas untuk beranjak.
Kemudahan yang diberikan teknologi memang sangat penting sekali dirasa. Mulai dari ibu-ibu rumah tangga yang tidak perlu lagi cape-cape mengantri untuk membayar liustrik ataupun telepon, cukup dengan handphon dan mentransfer untuk pembayaran. Pekerja kantoran yang super sibuk membutuhkan handphon blackberry yang bisa mengakses jaringan internet setiap saat. Hingga anak-anak yang bisa bermain sambil belajar di internet melalui e-learning. Sungguh kemajuan teknologi yang memberikan segala kemudahan. Selain itu juga menghemat waktu dan tenaga. Namun, apakah dengan segala kemudahan akses dari peningkatan teknologi, memberikan efek yang positif saja pada masyarakat Indonesia? Pertanyaan yang harusnya dijawab oleh masing-masing individu secara jujur. Saya pribadi mengatakan bahwa kemudahan tersebut menjadikan saya MANJA dalam mengerjakan segala sesuatunya.
Maka hendaklah masyarakat Indonesia yang dinamis mulai mempersiapkan dirinya dari sekarang dalam menghadapi dunia yang serba cepat dan mudah ini. Persiapannya adalah dengan mengkonsumsi pengetahuan-pengetahuan yang “benar” sehingga dalam prakteknya kecanggihan teknologi tidak disalahgunakan. Pendidikan mengiringi jalannya dunia teknologi, sehingga untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan kualitas Sumber daya Manusia yang dapat diandalkan. Rajin-rajinlah membaca dan mengurangi sikap MALAS yang dimanjakan oleh kemudahan akses dari teknologi yang berkembang.
saya sih ga begitu masalah dgn perkembangan teknologi.. semakin berkembang semakin bagus selama berguna bagi kehidupan.. masalah kemalasan itu faktor dari lingkungan dan pendidikan yg ada sehingga membentuk suatu kepribadian. bisa positif bisa negatif..
BalasHapusbayangin kalo ga ada komputer, hp ma atm... bisa langsing banget saya karena kebingungan nyari kabar, nunggu kiriman duit dari wesel dan mengetik skripsi yg terus di revisi... T__T
asal jangan terlindas dengan perkembangan teknologi yg terlalu cepat.. ikuti sesuai kemampuan kita. saya setuju dg kata2 "jangan pernah dikuasai oleh teknologi,tapi kita harus menguasai teknologi tersebut".